conth laporan perjalanan study tour ke bali 2015



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pada tahun pelajaran 2014/2015 kegiatan awal semester 2, bagi siswa – siswi kelas XI yaitu “Study Tour”. Laporan ini dibuat dengan latar belakang atau didasarkan pada program OSIS yaitu pada seksi 3 Pendidikan dan Pendahuluan Bela Negara, dan mewajibkan siswa harus membuat laporan perjalanan menuju tempat wisata yang telah dipilih. Program ini bersifat wajib, karena siswa dapat memilih tujuan wisata yang diinginkan.
Pembuatan laporan perjalanan ini guna untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia dan untuk menambah wawasan tenantang Bali.
B.     Tujuan

1.      Penulis ingin memperkenalkan profile objek-objek wisata yang ada di pulau Bali kepada pembaca.
2.      Sebagai wawasan tambahan informasi serta menperbanyak pengetahuan.
3.      Sebagai latihan untuk memperlancar sastra dan bahasa.
4.      Sebagai perbandingan antara teori di kelas dan kenyataan di Lapangan.
5.      Menanamkan rasa Cinta Tanah Air.
6.      Mengenal kebudayaan Nusantara.
7.      Untuk berlatih menyusun Karya Tulis secara Sistematis.

C.    Waktu Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Kamis, 1 Januari 2015 – Senin, 5 Januari 2015
D.    Tempat yang dituju

1.      Bedugul
2.      Joger
3.      Sangeh
4.      Galuh
5.      GWK ( Garuda Wisnu Kencana )
6.      Puja Mandala Bakti
7.      Tanjung Benoa
8.      Pantai Kuta
9.      Cening Bagus
10.  Tari Barong
11.  Tanah Lot

E.     Peserta Kegiatan

Peserta kegiatan adalah seluruh siswa – siswi kelas XI SMA N 1 KLIRONG yang mengikuti Study Tour ke Bali dan 6 guru pendamping.

BAB II
PEMBAHASAN
OBJEK WISATA DI BALI
A.    Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.
Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang. Di mana produk dari lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Keahliannya dalam bernegosiasi, membuat Mads Lange sebagai pedagang yang terkenal antara raja-raja Bali dengan Belanda.
Hugh Mahbett juga telah menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.
Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.
B.     Tari Barong
Tari barong adalah salah satu dari tari Bali peninggalan kebudayaan pra Hindu selain tari Sangyang.Kata barong berasal dari kata bahruang berarti binatang beruang, seekor binatang mitologi yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai binatang pelindung.
Tarian ini menggunakan boneka berwujud binatang berkaki empat atau manusia purba yang memiliki kekuatan magis. Tetapi di Bali pada kenyataannya Barong tidak hanya di wujudkan dalam binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua.
Topeng Barong dibuat dari kayu yang diambil dari tempat-tempat angker seperti kuburan, oleh sebab itu Barong merupakan benda sakral yang sangat disucikan oleh masyarakat Hindu Bali.Pertunjukan tari ini dengan atau tanpa lakon, selalu diawali dengan demonstrasi pertunjukan yang diiringi dengan gamelan yang berbeda-beda seperti gamelan Gong Kebyar, gamelan Babarongan, dan gamelan Batel.
Ø  Perkembangan Tari Barong
Pada awalnya Barong hanya digambarkan dengan empat kaki, namun sesuai perkembangan saat ini, Barong tidak hanya digambarkan sebagai binatang empat kaki, namun bisa dua kaki, bahkan terkadang juga sosok manusia. Lantas, apa sebenarnya pengertian Barong itu? Barong berasal dari bahasa sansakerta Bahruang yang artinya hewan beruang.Dalam mitologi Hindu, binatang ini dianggap memiliki kekuatan gaib dan sering disebut sebagai binatang pelindung makhluk hidup.Dengan mitologi ini kita bisa menarik kesimpulan bahwa Barong adalah sosok pelindung bagi makhluk hidup dan juga pembawa manfaat dan kebaikan bagi sekitarnya.Rasanya anda perlu menyempatkan menonton pementasan tari ini suatu ketika anda berkunjung ke Bali.
Ø  Jenis-jenis Tari Barong 
Barong singa adalah barong paling umum ditemukan di Bali.Di Bali masing-masing kawasan memiliki roh penjaga di hutan atau tanahnya. Masing-masing roh pelindung ini digambarkan dalam bentuk satwa tertentu, Yaitu:
1.      Barong Ket: barong singa, barong paling umum dan melambangkan roh kebaikan.
2.      Barong Landung: barong berwujud raksasa, dipengaruhi budaya Tionghoa dan bentuknya mirip Ondel-ondel Betawi
3.      Barong Celeng: barong berbentuk babi hutan
4.      Barong Macan: barong berbentuk macan atau harimau
5.      Barong Naga: barong berbentuk naga atau ular
6.      Barongan Pilangrejo: barong berbentuk singa, berasal dari kecamatan juwangi menggambarkan simbol kebuasan.
Disamping jenis - jenis barong tersebut diatas, masih ada juga jenis-jenis barong yang lain yaitu barong brutuk yang terdapat di desa Trunyan (sebuah Desa kecil di pinggir sebelah timur dari Danau Batur ). Barong ini memakai bulu-bulu daun pisang yang sudah kering (kraras) dan sangat dikeramatkan oleh masyarakat Trunyan. Ada juga Barong yang biasanya dipertunjukkan khusu pada upacara ngaben.
C.    Sangeh
Ø  Lokasi dan Aksesibilitas
Taman Wisata Alam Sangeh terletak di Desa Sangeh Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Termasuk dalam Register Tanah Kehutanan (RTK) 21, Kelompok Hutan Sangeh, yang terletak pada koordinat geografis 8°27′- 8°29 LS dan 115°12′- 115°13′ BT, dengan jarak ± 25 km di utara Kota Denpasar.
Kelompok Hutan Sangeh hanya terdiri dari Taman Wisata Alam Sangeh, terdiri dari hutan alam seluas 13,97 Ha. Kelompok atau Kawasan Hutan ini terletak ditengah persawahan dan pemukiman.
Batas kawasan TWA. Sangeh adalah :
·         Di sebelah utara : Desa Sangeh,
·         Di sebelah selatan : Desa Sangeh,
·         Di sebelah timur : Desa Sangeh,
·         Di sebelah barat : Desa Cau Blayu, Kabupaten Tabanan.
Untuk mencapai lokasi dapat mempergunakan kendaraan umum (minibus) dari Terminal Wangaya, Denpasar dengan jurusan Denpasar – Petang dan kemudian turun di Sangeh, dengan jarak ± 25 km dan waktu tempuh kurang lebih 30 menit perjalanan.
Ø  Tipe Ekosistem
Tipe ekosistem di TWA Sangeh termasuk tipe hutan dataran rendah, yang didominasi oleh jenis pohon Pala (Dipterocarpus trinervis) alam, suatu tipe ekosistem hutan Diterocarpus trinervis alam yang menempati luasan yang cukup besar, yang masih tersisa di Bali.
Ø  Tujuan Pengelolaan
Penetapan kawasan ini sebagai Taman Wisata Alam, bertujuan untuk :
1.      Melindungi ekosistem hutan Pala (Dipterocarpus trinervis) alam, dengan luasan yang relatif besar, sebagai ekosistem Pala alam yang mesih tersisa di Bali,
2.      Perlindungan dan pengawetan tumbuhan dan satwa liar yang langka dan penting, seperti pohon Pala (Dipterocarpus trinervis), Amplas (Tetracera scandens), Buni (Antidesma bunius), dan jenis satwa seperti Elang (Haliaester indus), Alap-alap (Elanus hypoleucus), dan terutama Kera Abu (Macaca fascicularis), dan lain lain.
3.      Pelestarian budaya, berupa Pura Bukit Sari dan Pura Melanting, yang keduanya terletak didalam kawasan TWA.
4.      Pemanfaatan secara berkelanjutan potensi wisata alam yang didominasi oleh keberadaan koloni Kera Abu (Macaca fascicularis) dalam jumlah yang cukup banyak, dan jinak, maupun komunitas pohon Pala (Dipterocarpus trinervis) sebagai bahan kajian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Ø  Topografi dan Iklim
Keadaan topografi kawasan relatif datar dengan ketinggian antara 100 – 150 m dari permukaan laut (dpl). Menurut klasifikasi iklim Schmidt & Ferguson, iklim di kawasan ini termasuk kedalam iklim Tipe C dengan rata-rata curah hujan 2.700 – 3.200 mm/tahun dan suhu udara berkisar antara 18° C – 28° C.
Ø  Potensi Flora
Selain didominasi oleh Pohon Pala (Diptericarpus trinervis), terdapat jenis flora yang sudah mulai langka seperti Amplas (Tetracera scandens), Pule (Alstonia scholaris), Buni (Antidesma bunius), Cempaka Kuning (Michelia champaka), Kepohpoh (Buchanania arborescens) dan lain sebagainya.
Ø  Potensi Fauna
Kera Abu-abu (Macaca fascicularis),  Alap-alap Sapi (Falco moluccensis), Elang Brontok (Spizaetus cirrhatus), Elang Ular Bido (Spilornis cheela), Elang-alap Kawah (Falco peregrinus), Alap-alap Capung, Burung Hantu (Pypte alba javanica), Merbah Cerucuk (Picnonotus gouvier), Musang (Paradoxurus hermaproditus), Kucing Hutan (Felis bengalensis), Sendanglawe (Ciconia episcopus) dan lain sebagainya.
Ø  Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam
Daya tarik utama yang dimiliki oleh TWA.Sangeh adalah komunitas kera abu /kera ekor panjang (Macaca fascicularis) yang cukup jinak dan nakal, dengan jumlah pupolasi ± 400 ekor yang terbagi dalam tiga kelompok.Kera-kera tersebut sering bertingkah laku yang menarik pengunjung.Selain itu terdapat pula Tegakan Pohon Pala (Dipterocarpus trinervis) alam murni, yang sangat khas dan mendominasi jenis flora didalam kawasan ini.
Di dalam kawasan ini terdapat dua Pura (tempat suci umat Hindu) penting, yaitu Pura Bukit Sari dan Pura Melanting, yang menambah daya tarik khas kawasan ini.Selain daya tarik diatas, kawasan ini dekat dengan obyek wisata lainnya di wilayah Badung Utara seperti Taman Wisata Tanah Wuk, Taman Wisata Mumbul dan Taman Ayun di Mengwi. Obyek wisata ini diperuntukkan bagi rekreasi, wisata ilmiah/widya wisata sambil menikmati panorama alam yang khas dan udara yang sejuk
Ø  Sarana dan Prasarana
Disekitar kawasan telah tersedia sarana prasarana penunjang wisata yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Badung, maupun perorangan antara lain MCK, tempat parkir, jasa pelayanan foto polaroid, art shop serta pemandu wisata. Didalam dan di sekeliling kawasan telah dibangun jalan setapak (yang dibangun oleh Desa Adat dan Pemerintah kabupaten Badung) sehingga pengunjung dapat dengan mudah mengelilingi kawasan ini.Juga tersedia pos jaga Resort KSDA Sangeh dengan petugas/tenaga pemandu yang siap memandu masuk kedalam kawasan.
D.    Cening Bagus (Tempat Oleh-oleh)
Tempat oleh-oleh Cening Bagus terletak di Jl. Raya Batu Bulan 100 (Gianyar), Bali, Indonesia. Di toko ini terdapat banyak oleh-oleh khas Bali, misalnya : pakaian, makanan dan minuman. Terdapat pula kerajinan tangan khas Bali.
E.     Puja Mandala
Puja Mandala adalah sebuah kompleks tempat bangunan peribadatan indah di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali. Lokasi Puja Mandala berada di tepi kanan jalan arah menuju Hotel STP (Sekolah Tinggi Pariwisata). Kompleks Puja Mandala ini mengingatkan saya akan Bukit Kasih Minahasa.
Bedanya adalah tidak memerlukan usaha berat untuk mengunjungi Puja Mandala, namun karena itu pemandangan Bukit Kasih menjadi lebih indah ketimbang Puja Mandala. Bagaimana pun Puja Mandala memiliki bangunan rumah peribadatan dengan detail sangat mengesankan.
Bangunan Masjid Agung Ibnu Batutah ada pada bagian paling kiri, beratap tumpang susun, khas bangunan Masjid Jawa. Ibnu Batutah adalah pengembara Maroko dengan catatan perjalanan dunia terlengkap dari abad ke-14, melintasi jarak 120.000 km sepanjang dunia kaum Muslim, mencakup 44 negara modern.
Bangunan Gereja Katolik Bunda Maria Segala Bangsa di Puja Mandala, tepat di sebelah Masjid Agung Ibnu Batutah, dengan menara tunggal, dinding depan gevel mengikuti bentuk atap dan bagian belakang atap tumpang.
Bangunan Wihara Budhina Guna Puja Mandala dengan ornamen cantik berwarna putih dan keemasan. Wihara ini tampak anggun dan mewah. Pengerjaan patung dan ornamennya terlihat sangat halus dan detail. Ada relief Buddha, sepasang patung ksatria serta sepasang patung naga indah, patung gajah putih dengan detail ornamen mewah dan sangat halus..
Lingkaran sekeliling relief Buddha itu berjumlah delapan, tampaknya melambangkan ajaran Buddha bahwa agar terlepas dari penderitaan maka manusia harus melalui Jalan Utama Berunsur Delapan Sradha atau iman, yaitu Percaya yang benar (Samma ditthi), Maksud yang benar (Samma sankappa), Kata-kata yang benar (Samma vaca), Perbuatan yang benar (Samma kammanta), Hidup yang benar (Samma ajiva), Usaha yang benar (Samma vayama), Ingatan yang benar (Samma sati), serta Semedi yang benar (Samma samadhi)
Di sebelahnya terdapat bangunan Gereja Kristen Protestan Bukit Doa dengan sentuhan ornamen lokal cukup kental. Jika Masjid Agung Ibnu Batuta, Gereja Katolik Bunda Maria Segala Bangsa, dan Gereja Kristen Protestan Bukit Doa mulai dibangun pada 1994 dan diresmikan 1997, maka Wihara Budhina Guna selesai dibangun pada 2003, dan Pura Jagat Natha Nusa Dua selesai dibangun paling akhir.
Di ujung paling kanan terdapat Bangunan Kori Agung Pura Jagat Natha Nusa Dua dengan sebuah tengara nama berhias ornamen Kala. Pada pintu Kori Agung juga terdapat Kala makara. Kala makara paling besar dibuat dengan sepasang tangan berkuku panjang, yang tidak lazim dijumpai pada candi-candi Jawa.
Saat itu seorang pria tengah bersamadi dan berdoa di kaki bangunan utama Pura berbentuk candi terbuat dari batuan putih, dengan sepasang naga kiri kanan undakan, sepasang lagi di bagian atas, dan beberapa buah arca menghias bangunan candi.
Puja Mandala menjadi simbol pentingnya kedekatan antar umat beragama, setidaknya secara fisik, agar hidup berdampingan tanpa saling mengganggu. Meyakini kepercayaan sudah menjadi kewajaran, dan meyakini kepercayaannya paling benar juga wajar. Namun, tampaknya hanya jika hubungan manusia dengan Tuhannya baik, maka baik pula hubungannya dengan orang lain, apa pun kepercayaan orang lain itu.
Foto Puja Mandala Nusa Dua berikutnya: 4.Masjid Agung Ibnu Batutah 5.Wihara Budhina Guna Puja Mandala 6.Relief Buddha 7.Naga 8Gajah Putih 9.Gereja Kristen Protestan Bukit Doa 10.Menara 11.Tengara 12.Kori Agung 13.Kala 14.Sembahyang 15.Bagian Tengah 16.Candi Utama 17.Stana 18.Kala.

F.     Teman Joger

Joger merupakan salah satu oleh-oleh khas Bali yang sudah tidak asing lagi ditelinga bahkan sudah menjadi oleh-oleh wajib jika berkunjung ke pulau Bali. Produk Joger hanya dapat diperoleh dari pabrik/ pusat penjualan produk Joger langsung yang berada di Jl. Raya Kuta, Bali. Namun, kini Joger telah memiliki “TEMAN (bukan cabang, tapi sekedar TEMpat penyamanAN) JOGER” yang berlokasi di jalan Raya Denpasar-Bedugul KM 37,5. Bangunan Teman Joger disini cukup luas dibandingkan dengan yang di daerah Kuta, di bagian depan tersedia tempat penitipan barang dan ruang tunggu dengan desain ala lantas (lalu lintas), ada lampu lalu lintas, bemo, vespa, sepeda motor mini, sepeda ontel dan kumpulan artikel tentang JOGER dari beberapa koran/ majalah lokal, nasional dan international.
Selama ini Joger sangat identik dengan T-Shirt/ kaos khas Bali dengan kata-katanya yang unik dan nyeleneh, tapi sebenarnya masih banyak lagi produk Joger yang lainnya yang biasa dijadikan buah tangan untuk sanak keluarga di rumah. Seperti sandal dengan desainnya yang simple dan unik, mug dengan beraneka tulisan karya Mr. Joger serta aneka pernak-pernik cinderamata lainnya. 
TEMAN JOGER yang berada di daerah Bedugul ini, terdiri dari dua lantai dengan lahan parkir yang cukup luas. Di lantai pertama, ada sederetan pernak-pernik ala joger, T-Shirt/ kaos dengan berbagai pilihan, pusat informasi dan ada sebuah ruangan khusus untuk rakyat kecil (maksudnya rakyat ukuran kecil alias anak-anak). Di dalam ruangan ini hanya berisi pakaian khusus anak-anak, yang cukup menarik dari ruangan ini ada pada pintu masuknya. Pintunya sangat rendah mungkin hanya berukuran 1 meter, jadi kita harus menunduk terlebih dahulu untuk dapat memasuki ruangan yang satu ini. Sedangkan di lantai dua ada bermacam-macam sandal dengan ukuran dan desain yang berbeda serta beberapa sepatu ala joger. Di dinding tangga menuju lantai dua, dihiasi dengan puluhan pasang sandal dengan desain dan ukuran yang berbeda, bahkan ada sandal yang berukuran ekstra besar. 
Hampir disetiap sudut ruangan tertera kata-kata unik karya Mr. Joger yang membuat kita tertawa sendiri saat membacanya. Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau dengan kualitas yang sudah tidak diragukan lagi. Teman Joger ini beroperasi selama 24 jam/ 3 hari (8 jam setiap harinya) kecuali hari libur nasional, mulai jam 10 pagi sampai jam 6 sore hari.
·         Oleh2 Khas: T-Shirt, Sandal, Mug & pernak-pernik khas Joger
·         Jam Buka: 10.00 – 18.00
·         Alamat Lokasi: Jl. Raya Denpasar - Bedugul KM 37,5, Bedugul
G.    Garuda Wisnu Kencana
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (Garuda Wisnu Kencana Cultural Park), disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, ibu kota provinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter.
Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut. Patung ini nantinya setelah selesai akan menjadi patung terbesar dunia dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter dan akan mengalahkan patung liberty. GWK ini merupakan mahakarya dari seniman Bali I Nyoman Nuarta yang berada di daerah Bali Selatan tepatnya di bukit Unggasan. Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.
Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional.
Terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap. Karya ini ditempatkan sementara di daerah Tirta Agung.
Terletak diatas dataraan tinggi batu kapur padas dan menatap kawasan wisata dipesisir selatan Bali, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park adalah jendela seni dan budaya Pulau Dewata yang memiliki latar belakang alami serta panorama yang sangat mengagumkan. Dengan jarak tempuh 15 menit dari Pelabuhan Udara dan kurang dari satu jam dari lokasi perhotelan utama, GWK menjadi salah satu tujuan utama untuk berbagai pertunjukan kesenian, pameran dan konferensi ataupun kunjungan santai bahkan kunjungan spiritual. Patung ini merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia.
Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga apat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi patung terbesar di dunia dan mengalahkan Patung Liberty.
Kawasan seluas 250 hektar ini merangkum berbagai kegiatan seni budaya, tempat pertunjukan serta berbagai layanan tata boga. Sebagaimana istana-istana Bali pada jaman dahulu, pengunjung GW K akan menyaksikan kemegahan monumental dan kekhusukan spiritual yang mana kesemuanya disempurnakan dengan sentuhan modern dengan fasilitas dan pelayanan yang tepat guna. Kendatipun anda datang sebagai bagian dari ribuan pengunjung sebuah event kebudayaan ataupun seorang diri untuk menikmati sekedar hidangan ringan dan minuman sembari menyaksikan matahari terbenam, anda akan merasakan keindahan alam dan budaya Bali serta keramah-tamahan penduduknya.
Ø  PERWUJUDAN MODERN SEBUAH TRADISI KUNO
Wisnu  merupakan  Simbol Hindu yang melambangkan kekuatan utama pemelihara alam semesta yang mendominasi kawasan ini. Diwujudkan sebagai patung berukuran raksasa terbuat dari kuningan dan tembaga dengan ketinggian mencapai 22 meter, menjadikan figur ini sebagai perwujudan modern sebuah kebudayaan dan tradisi kuno. Wujud yang menyertainya adalah Garuda – seekor burung besar yang menjadi kendaraan Dewa Wisnu sebagai perlambang kebebasan sekaligus pengabdian tanpa pamrih.
Gapura Batu – beberapa buah pilar batu cadas alami setinggi 25 meter yang berdiri kokoh yang akan ditatah dengan berbagai ornamen yang diambil dari kisah dramatis Ramayana yang menjadi sumber inspirasi seni pertunjukan Bali. Pahatan ukiran latar belakang relief bercorak seni pahat pewayangan (Kayon atau Gunungan) yang sangat khas Bali dan Jawa.
Ø  SEBUAH LOKASI KUNJUNGAN SPIRITUAL
Berdekatan dengan patung Dewa Wisnu terdapat Parahyangan Somaka Giri, sebuah mata air keramat darimana mengalir air yang dengan kandungan mineral-mineral utama. Keberadaan air di puncak bukit kapur padas ini memang merupakan sebuah keajaiban dan belum dapat dijelaskan dengan ilmiah, sehingga menjadikannya tempat kunjungan spiritual dan meditasi.
Air tersebut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan telah dipergunakan luas dikalangan penduduk setempat dalam upacara memohon hujan guna mendapatkan panen yang baik. Keberadaan Parahyangan Somaka Giri sangat menggugah naluri seseorang dalam mencari pencerahan pikiran, lahir dan batin.

Ø  TEMPAT UNTUK BERBAGAI KESEMPATAN
Dengan curah hujan yang relatif rendah namun terbuka untuk dapat menikmati hembusan angin tropis, Fasilitas yang dimiliki GWK menjadi sangat ideal. Amphitheatre dengan kapasitas 800 tempat duduk dan tatanan acoustic kelas satu, merupakan tempat yang tak tertandingi untuk pagelaran seni budaya. Lotus Pond yang dikelilingi pilar-pilar batu cadas serta latar belakang patung kepala Burung Garuda menjadikan areal berkapasitas 7500 orang ini sangat dramatis untuk berbagai perhelatan akbar. Sebagaimana arena upacara desa-desa di Bali, Street Theatre merupakan tempat yang sangat tepat untuk berbagai prosesi, fashion show dan berbagai pertunjukan bergerak. Tempat untuk beramah-tamah yang ideal adalah Plaza Kura-kura, yang memiliki kapasitas sampai 200 orang. Sebagai tambahan, yang terbuka untuk umum, Exhibition Gallery yang memiliki luas 200m2 terdapat 10m2 halaman terbuka di dalamnya.
Ø  SANTAP MALAM DIBAWAH NAUNGAN BINTANG
Sejumlah cafe dan restaurant menyediakan layanan tata boga yang lengkap, dari makanan kecil, hidangan ringan hingga banquets. Layanan On-site catering yang tersedia mampu melayani hingga 2000 porsi, dengan berbagai hidangan indonesia, Oriental atau hidangan International yang dapat disesuaikan dengan tema dan lokasi tertentu.
GWK mempunyai beberapa tempat rekreasi di antaranya:
·                     Wisnu Plaza
Wisnu Plaza adalah tanah tertinggi di daerah GWK dimana tempat kita sementara merupakan bagian paling penting dari patung Garuda Wisnu Kencana patung Wisnu. Pada waktu tertentu hari, akan ada beberapa kinerja tradisional Bali dengan megah patung Wisnu sebagai latar belakang. Karena lokasinya yang tinggi, Anda dapat melihat panorama sekitarnya. Patung Wisnu, sebagai titik pusat dari Wisnu Plaza, dikelilingi oleh air mancur dan air sumur di dekatnya suci yang katanya tidak pernah kering bahkan pada musim kemarau.
Parahyangan Somaka Giri ditempatkan di sebelah patung Wisnu. Ini tempat air berada, yang secara historis telah dipercaya oleh rakyat di daerah tersebut sebagai berkat dengan kekuatan magis yang kuat untuk menyembuhkan penyakitnya dan meminta para dewa hujan selama musim kemarau. Karena lokasinya di tanah tinggi (di atas bukit), fenomena alam ini dianggap orang suci dan lokal diyakini itu menjadi air suci.


·                     Street Theater
Street Theater adalah titik awal dan akhir kunjungan ke Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Di sini kita dapat menemukan banyak toko dan restoran di satu tempat dan dimana semua perayaan terjadi.
Anda bisa mendapatkan souvenir Bali dan merchandise GWK khususnya di GWK Souvenir Shop dan Bali Art Market. Kita bahkan dapat menemukan spa Bali dan produk aromaterapi di toko ini. Sementara di sini, mengapa tidak mencoba pijat refleksi kaki Bali setelah berjalan-jalan. Kita bisa mencicipi makanan yang baik dengan harga terbaik hanya di pengadilan makanan kita, Makanan Teater, dan restoran terbaru kami, The Beranda dengan paket all you can eat. Pada beberapa kali sehari, kita dapat menikmati belanja dan makan sambil ditemani kinerja Bali khususnya seperti barong, rindik dan parade.
·                     Lotus Pond
Lotus Pond adalah area outdoor terbesar di Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan Taman Budaya, kemungkinan besar, di Bali. Dengan demikian, Lotus Pond adalah tempat yang tepat dan hanya untuk mengadakan acara outdoor skala besar.
Selama bertahun-tahun, GWK telah dipercaya untuk skala besar diadakan, baik nasional maupun internasional, acara di Lotus Pond seperti konser musik, pertemuan internasional, partai besar. Lotus Pond adalah tempat yang unik dengan pilar batu kapur di sisi dan patung megah Garuda di latar belakang.
Lotus Pond berawal dari teratai. Teratai adalah simbol utama keindahan, kemakmuran, dan kesuburan. Wisnu juga selalu membawa bunga teratai di tangannya dan hampir semua dewa dari dewa Hindu yang duduk di teratai atau membawa bunga.
Beberapa fakta menarik adalah bahwa tanaman teratai tumbuh di air, memiliki akar dalam ilus atau lumpur, dan menyebarkan bunga di udara di atas. Dengan demikian, teratai melambangkan kehidupan manusia dan juga bahwa kosmos.
Akar teratai tenggelam dalam lumpur merupakan kehidupan material. Tangkai melewatkan melalui air melambangkan eksistensi di dunia astral. Bunga mengambang di atas air dan membuka ke langit adalah emblematical spiritual sedang.
·                     Indraloka Garden
Taman ini diberi nama Indraloka setelah surga Dewa Indra karena pandang panorama yang indah. Indraloka Garden adalah salah satu tempat paling favorit di Garuda Wisnu Kencana untuk mengadakan pesta kecil menengah, pengumpulan dan upacara pernikahan. Kita bisa melihat pemandangan Bali dari atas Indraloka Garden
·                     Amphitheatre
Amphitheatre adalah tempat di luar ruangan untuk pertunjukan khusus dengan akustik yang dirancang dengan baik. Setiap sore Anda bisa menonton tari Kecak yang terkenal dan gratis yaitu sekitar pukul 18.30 s/d 19.30 WITA. Bahkan Tari Kecak ini dapat dikolaborasikan dengan tarian daerah lainnya.
·                     Tirta Agung
Tirta Agung adalah ruang luar yang sempurna untuk acara menengah. Anda juga dapat mengunjungi patung Tangan Wisnu, bagian dari patung Garuda Wisnu Kencana yang terletak di dekatnya.
H.    Kerajaan Galuh
Kerajaan Galuh adalah suatu kerajaan Sunda di pulau Jawa, yang wilayahnya terletak antara Sungai Citarum di sebelah barat dan Sungai Ci Serayu juga Cipamali (Kali Brebes) di sebelah timur. Kerajaan ini adalah penerus dari kerajaan Kendan, bawahan Tarumanagara.
Sejarah mengenai Kerajaan Galuh ada pada naskah kuno Carita Parahiyangan, suatu naskah berbahasa Sunda yang ditulis pada awal abad ke-16. Dalam naskah tersebut, ceritera mengenai Kerajaan Galuh dimulai waktu Rahiyangta ri Medangjati yang menjadi raja resi selama lima belas tahun. Selanjutnya, kekuasaan ini diwariskan kepada putranya di Galuh yaitu Sang Wretikandayun.
Saat Linggawarman, raja Tarumanagara yang berkuasa dari tahun 666 meninggal dunia pada tahun 669, kekuasaan Tarumanagara jatuh ke Tarusbawa, menantunya dari Sundapura, salah satu wilayah di bawah Tarumanagara. Karena Tarubawa memindahkan kekuasaan Tarumanagara ke Sundapura, pihak Galuh, dipimpin oleh Wretikandayun (berkuasa dari tahun 612), memilih untuk berdiri sebagai kerajaan mandiri. Adapun untuk berbagi wilayah, Galuh dan Sunda sepakat menjadikan Sungai Citarum sebagai batasnya.




PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1.      Objek wisata di pulau Bali memiliki karakteristik / daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal tersebut yang membuat pulau Bali dijadikan sebagai tempat berlibur maupun sebagai tempat kunjungan Study Tour.
2.      Pesona alam serta kebudayaan yang ada di pulau Bali membuat wawasan peserta Study Tour akan kebudayaan Nusantara bertambah.
3.      Keunikan dan ciri khas tersendiri dari pulau Bali membuat Indonesia semakin terkenal di dunia luar serta menghasilkan devisa yang besar bagi Indonesia.
4.      Dalam Study Tour ini peserta dapat lebih memahami dan menghormati budaya-budaya yang masih kental yang berada di Indonesia serta dapat mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa tanpa membeda-bedakan golongan, ras, budaya, dan agamanya.
Pulau Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki banyak keindahan alam dan kebudayaannya yang khas khususnya budaya seni tari dan seni pahat. Oleh karena itu, banyak wisatawan domestik maupun luar negeri yang ingin mengunjungi pulau ini. Tujuan mereka datang berkunjung salah satunya adalah untuk melihat dari dekat bagaimana sosok Bali yang sebenarnya dan mempelajari budaya – budaya Bali khususnya seni tari dan seni pahat.
Selain budaya dan panorama alam yang disebutkan di atas ada juga budaya yang tidak kalah menariknya yaitu upacara adat yang dilakukan oleh sebagian besar penduduk Bali yang mayoritas beragama Hindu. Kebanyakan dalam pelaksanaan Upacara Adat sering disajikan tarian – tarian khas dari Pulau Bali.

B.     SARAN

Ø  Bagi sekolah
1.      Sekolah diharapkan dapat menganjurkan kepada biro perjalanan agar menyusun jadwal perjalanan dengan cermat, agar peserta Study Tour dapat mengikuti Study Tour dengan teratur.
2.      Sekolah sebaiknya dapat memberi keringanan biaya bagi siswa-siswi yang kurang mampu atau kesulitan biaya untuk mengikuti Study Tour sehingga tidak ada siswa-siswi yang tidak bisa mengikuti Study Tour karena kendala biaya.

Ø  Bagi guru pendamping
1.    Sebaiknya lebih mengawasi, menasehati, dan melarang siswa melakukan tindakan berbahaya sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti murid tertinggal.
2.    Lebih memperhatikan kesehatan murid, khususnya keadaan murid yang kurang sehat selama perjalanan.
3.    Sebaiknya lebih tegas menindak siswa-siswi yang tidak taat dan mencemarkan nama baik sekolah.
Ø  Bagi siswa
1.      Siswa diharapkan tidak hanya memanfaatkan Study Tour sebagai sarana rekreasi, namun juga sebagai sarana belajar untuk menambah wawasan.
2.      Siswa diharapkan tertib dan disiplin agar perjalanan Study Tour berjalan lancar.
3.      Siswa diharapkan dapat menjaga sikap selama Study Tour, serta memperhatikan semua perintah atau peraturan dari biro tour, guru pembimbing demi keamanan pribadi.
4.      Siswa diharapkan dapat menjaga barang-barang berharga dan pribadi masing-masing, agar tidak membebani guru pembimbing.
5.      Siswa diharapkan ikut menjaga kebersihan dan kelestarian objek-objek wisata yang dikunjungi.
6.      Siswa dianjurkan tidak bepergian seorang diri di objek-objek wisata maupun pada waktu bebas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
7.      Selama Study Tour siswa diharapkan pandai-pandai menawar barang sebelum membeli, karena harga barang-barang di Bali relatif mahal. Harga barang yang dijual dipatok untuk wisatawan mancanegara.



LAMPIRAN

A.    Jadwal Kegiatan

No.
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
      1.             
Senin, 1 Jan 2015
05.30 WIB
06.00 WIB
12.00 WIB
13.00 WIB

18.00 WIB
19.00 WIB
Peserta berkumpul, cek, persiapan berangkat
Peserta berangkatdengan iringan doa
Istirahat, Sholat, Makan Siang
Seluruh peserta kembali kedalam bus dan melanjutkan perjalanan
Istirahat, Sholat, Makan
Seluruh peserta kembali kedalam bus dan melanjutkan perjalanan

      2.             
Minggu, 2 Jan 2015
01.00 WIB

Tiba di Pelabuhan Ketapang, persiapan menyebrang
Menyebrang menuju Pelabuhan Gilimanuk (Bali)
Transit di Rumah Makan Soka, Persiapan tour
Makan Pagi
Berangkat tour menuju Bedugul
Makan Siang
Meninggalkan Bedugul
Melanjutkan perjalanan mengunjungiJoger
Meninggalkan Joger menuju ke Sangeh
Mengunjungi Sangeh
Meninggalkan Sangeh menuju tari barong
Menikmati pertunjukkan Tari Barong
Meninggalkan pertunjukkan Tari Barong menuju Cening Bagus
Makan Malam dan membeli oleh – oleh
Tiba di Penginapan, Istirahat, Free time
      3.             
Senin, 3 Jan  2015

Peserta bangun, Sholat, Keperluan pribadi
Makan Pagi
Berangkat menuju Galuh
Tiba di Galuh
Malanjutkan perjalanan menuju GWK
Sampai di GWK
Melanjutkan perjalanan menuju Tanjung Benoa
Tiba dan acara wisata di Tanjung Benoa
Melanjutkan acara makan siang di Maal Nusa Dua
Melanjutkan perjalanan ke Pantai Kuta
Jalan – jalan dan menikmati indahnya pantai kuta dan kembali ke penginapan
Tiba di penginapan, makan malam, Istirahat, Free time
      4.             
Selasa, 4 Jan 2015

Peserta bangun, Sholat, Keperluan pribadi
Makan Pagi
Berangkat menujuju Tanah Lot
Mengunjungi Tanah Lot
Meninggalkan Tanah Lot menuju Rumah Makan
Istirahat, Sholat, Makan Siang
Tiba di Pelabuhan Gilimanuk
Menyebrang kembali ke Pelabuhan ketapang
Tiba kembali di Pelabuhan Ketapang
Istirahat, Makan, Sholat
Melanjutkan perjalanan menuju kota kita tercinta
      5.             
Rabu, 5 Dec 2014

Tiba kembali di kota tercinta






























DAFTAR PUSTAKA


ü  http://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Kuta  diakses pada tanggal 26 Januari 2015 pukul 20.26 WIB
ü  http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/882/tari-barong diakses pada tanggal 28Januari 2015 pukul 22.03
ü  http://www.ksda-bali.go.id/kawasan-konservasi/sangeh/ diakses pada tanggal  28 Januari 201 pukul 20.10
ü  http://selaluadajalan22.blogspot.com/2013/02/contoh-karya-tulis-di-bali.html diakses pada tanggal  28 Januari 2015 pukul 22.36
ü  http://id.wikipedia.org/wiki/kerajaan diakses pada tanggal 31 Januari 2015
ü  Sejarah yang diceritakan oleh Pemandu Wisata


Komentar

  1. Kalian butuh bantuan untuk merencanakan perjalanan wisata, kami akan dengan senang hati membantu kalian. Kami menyediakan berbagai macam paket wisata Jawa dan Bali, dengan fasilitas armada yang baru dan bersih juga crew yang ramah - ramah menjadikan perjalanan kalian berkesan dan pastinya beda dengan yang lainnya.
    Semua paket kami sudah free dokumentasi yah, ada DSLR ada Kamera Underwater.

    Kami melayani paket wisata :
    1. Malang - Batu
    2. Yogyakarta - Gunung Kidul
    3. Banyuwangi
    4. Bali
    5. Ziarah wali
    6. Study Tour & Outbound
    7. Dll sesuai permintaan

    Ada promo menarik, bagi yang merefrensikan kami untuk menjadi agen perjalanan kalian dapatkan "CASHBACK".
    Untuk harga bisa di nego kok, jadi jangan takut harga mahal.

    untuk info bisa Hub.
    SMS / WA : 085730077308
    BBM : 7ECC7D00

    mau lihat history tour kami bisa langsung folow Instagram kami yah
    halo_indonesia

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer